Minggu, 29 September 2024
Kepada Yth: Bpk/Ibu/Saudara/I
Tamu Undangan
*) Mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan nama/gelar
Atas Izin dan Ridho Allah SWT, perkenankanlah kami
menyampaikan kabar bahagia kepada Bapak/Ibu/Saudara/i mengenai pernikahan kami
OUR SPECIAL
Wedding Event
Akad Nikah
Rumah Mempelai Wanita:
Jalan Kawi I RT 04 RW 05 Wonotingal, Candisari, Semarang
Minggu,
29 September 2024
08.00 wib
sampai selesai
Syukuran Pernikahan
Rumah Mempelai Wanita:
Jalan Kawi I RT 04 RW 05 Wonotingal, Candisari, Semarang
Minggu,
29 September 2024
10.30 - 14.00 wib
HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا تَزَوَّجَ العَبْدُ فَقَدْ كَمَّلَ نَصْفَ الدِّيْنِ ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ البَاقِي
“Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya.” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 625)
Lihat bahwa di antara keutamaan menikah adalah untuk menyempurnakan separuh agama dan kita tinggal menjaga diri dari separuhnya lagi. Kenapa bisa dikatakan demikian? Para ulama jelaskan bahwa yang umumnya merusak agama seseorang adalah kemaluan dan perutnya. Kemaluan yang mengantarkan pada zina, sedangkan perut bersifat serakah. Nikah berarti membentengi diri dari salah satunya, yaitu zina dengan kemaluan. Itu berarti dengan menikah separuh agama seorang pemuda telah terjaga, dan sisanya, ia tinggal menjaga lisannya.
Al Mula ‘Ali Al Qori rahimahullah dalam Mirqotul Mafatih Syarh Misykatul Mashobih berkata bahwa sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam “bertakwalah pada separuh yang lainnya”, maksudnya adalah bertakwalah pada sisa dari perkara agamanya. Di sini dijadikan menikah sebagai separuhnya, ini menunjukkan dorongan yang sangat untuk menikah.
Al Ghozali rahimahullah (sebagaimana dinukil dalam kitab Mirqotul Mafatih) berkata, “Umumnya yang merusak agama seseorang ada dua hal yaitu kemaluan dan perutnya. Menikah berarti telah menjaga diri dari salah satunya. Dengan nikah berarti seseorang membentengi diri dari godaan syaithon, membentengi diri dari syahwat (yang menggejolak) dan lebih menundukkan pandangan.”
Tuliskan harapan dan doa terbaik Anda untuk kedua mempelai melalui kolom berikut:
Hope to see you soon, Stay safe and healthy!
Kehadiran Anda adalah Silaturahmi, Doa Restu Anda adalah Kado Terindah Bagi Kami.
Jazakumullah Khairan Katsiron,
hanya kepada Illahi Robbi tercurah Doa sebagai ungkapan terima kasih
Keluarga Besar
Mempelai Pria
Bapak Marudin (Alm) & Ibu Cikanah
Keluarga Besar
Mempelai Wanita
Bapak Sudrajad & Ibu Sri Utami